Istilah-istilah dalam Merpati Putih



Posted on 10 Mei 2007 by mpkalsel
PPS BETAKO MERPATI PUTIH, merupakan singkatan dari Perguruan Pencak Silat Beladiri Tangan Kosong Merpati Putih.
MERPATI PUTIH, merupakan singkatan dari Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening, dalam bahasa indonesia-nya adalah mencari sampai mendapatkan tindakan yang benar dengan keheningan.
Calon Anggota, merupakan sebutan bagi seseorang yang baru bergabung dalam Perguruan Pencak Silat BETAKO Merpati Putih dengan sabuk dasar warna putih.
Anggota, merupakan sebutan bagi seseorang yang telah melewati masa pembajaan dan pelantikan dalam kenaikan tingkat Merpati Putih dengan sabuk dasar warna merah.
         Pembajaan Merpati Putih, adalah proses pengenalan bagi calon anggota kepada materi-materi latihan Merpati Putih yang berguna untuk penguatan fisik dan mental. Pembajaan ini hanya dilakukan sekali seumur hidup, yaitu ketika calon anggota akan dilantik menjadi anggota Merpati Putih (Dari sabuk dasar putih ke sabuk dasar merah).
          Pelantikan Merpati Putih, adalah proses upacara resmi kenaikan tingkat. Dengan adanya pelantikan ini, maka anggota atau calon anggota akan menyandang tingkat yang telah diperolehnya secara resmi.
Tradisi Merpati Putih, adalah acara napak tilas Guru Besar Merpati Putih ketika menerima ilmu dari Sang Guru. Pada acara ini, seluruh anggota Merpati Putih dari seluruh dunia berkumpul untuk mengulang kembali jejak-jejak latihan dari Guru Besar Merpati Putih. Acara ini dilakukan di daerah parang kusumo, Bantul, Yogyakarta.
              Guru Besar Merpati Putih, adalah sebutan bagi kakak beradik Mas Pung dan Mas Budi (Alm). Sebutan Guru Besar diberikan karena mereka berdua memiliki peran yang sangat besar dalam memajukan Merpati Putih di dunia persilatan Indonesia bahkan dunia.
           Sang Guru, adalah sebutan bagi Pak Sarengat (Alm) ayah dari kakak beradik Mas Pung dan Mas Budi (Alm). Beliau merupakan keturunan dari pewaris ilmu kanuragan kerajaan mataram, yaitu Merpati Putih yang kemudian meneruskan ilmu tersebut kepada kedua anaknya.
        Uji Coba, adalah acara yang dilakukan untuk melakukan pengujian kepada anggota atau calon anggota Merpati Putih dengan materi ujian kenaikan tingkat. Dengan adanya uji coba ini, diharapkan peserta ujian kenaikan tingkat dapat lebih mempersiapkan diri.
         Ujian Kenaikan Tingkat, adalah ujian yang menentukan apakah anggota atau calon anggota Merpati Putih dapat naik tingkat ke jenjang yang lebih tinggi atau tidak. Ujian ini dilakukan dalam 2 sesi, yaitu ujian tata gerak dan ujian stamina. Untuk tingkatan Balik I ke atas, maka akan ditambah dengan ujian getaran dan akan terus bertambah untuk tingkatan yang lebih tinggi.
         Ujian tata gerak, dilakukan dengan menguji gerak dasar, rangkaian gerak praktis, rangkaian gerak terikat, tangkap kunci dan pelepasan tangkap kunci sesuai dengan tingkatan yang akan diuji. Untuk anggota, yaitu sabuk dasar berwarna merah akan ditambah dengan ujian tarung bebas.
         Gerak Dasar, adalah suatu rangkaian gerak yang digunakan sebagai dasar untuk membentuk karakter tata gerak sesuai tingkatannya. Secara garis besar rangkaian tata gerak meliputi pukulan, sodokan, tendangan, tangkisan dan totokan.
         Rangkaian Gerak Praktis, adalah suatu rangkaian yang dapat digunakan secara praktis karena mengandung gerak dasar yang sangat sederhana, sehingga nantinya dapat diaplikasikan secara cepat. 
        Rangkaian Gerak Terikat, adalah suatu rangkaian gabungan yang menyatukan seluruh gerak dasar, rangkaian gerak praktis dan tangkap kunci sesuai dengan tingkatannya. Dengan adanya rangkaian gerak terikat, anggota atau calon anggota dapat lebih terbiasa dalam melakukan pertarungan beladiri nantinya.
         Tangkap kunci, adalah gerakan untuk menangkap lawan dan menguncinya sehingga lawan tidak dapat melakukan gerakan apapun (keadaan terkunci).
Pelepasan Tangkap Kunci, adalah gerakan yang digunakan untuk melepaskan bila suatu saat lawan akan mengunci diri kita.
       Tarung bebas, adalah pertarungan tanpa menggunakan body protector (khusus pria) dengan peraturan standar Merpati Putih (bukan IPSI). Akan tetapi dalam pertarungan ini masih dibatasi untuk tidak menyerang bagian vital yang dapat membahayakan. Dengan meningkatnya kualitas fisik dan mental para anggota Merpati Putih, maka diharapkan dengan pertarungan ini dapat lebih membiasakan diri dalam mengaplikasikan gerakan silat Merpati Putih.
        Getaran, adalah ciri khas Merpati Putih yang tidak dapat ditemui pada perguruan pencak silat lainnya. Getaran dalam Merpati Putih sangat luas, beberapa diantaranya adalah getaran tutup mata, getaran pengobatan, getaran pematahan benda dan getaran lainnya.
         Getaran Tutup Mata, adalah sebagian kecil ilmu getaran dari Merpati Putih dimana sesorang dapat melihat keadaan sekitarnya dengan cara tutup mata. Ilmu ini tidak hanya dapat digunakan oleh orang normal, tetapi juga dapat digunakan oleh orang yang tuna netra sejak lahir. Ilmu getaran ini dapat dipelajari pada tingakatan Balik I (Tingkat 3 dalam Merpati Putih). Pada tingkatan Merpati Putih yang lebih tinggi, seseorang yang menguasai getaran tutup mata ini tidak hanya dapat melihat keadaan sekitarnya saja, akan tetapi dapat melihat orang atau benda atau lainnya pada jarak yang sangat jauh bahkan tersembunyi sekalipun sehingga jarak tidak terikat oleh waktu. Selain itu pada getaran tutup mata ini, karena sangat bersinggungan dengan hal-hal yang bersifat metafisika, maka sangatlah mungkin seseorang yang menguasai ilmu ini dapat melihat sesuatu hal yang bersifat halus.
         Getaran Pengobatan, adalah ilmu pengobatan yang memanfaatkan tenaga dalam yang telah dilatih pada latihan reguler Merpati Putih. Umumnya anggota Merpati Putih dapat melakukan getaran pengobatan, artinya dapat menyembuhkan diri sendiri maupun orang lain. Akan tetapi orang yang berbakat pada getaran pengobatan akan lebih efektif atau lebih cepat dalam menyembukan penyakit dibandingkan yang tidak berbakat. Pada tingkatan Merpati Putih yang lebih tinggi, seseorang dapat menyembuhakan penyakit dalam jarak jauh.
         Getaran Pematahan Benda, adalah ilmu yang digunakan untuk melakukan pematahan benda keras yang tidak hanya cukup dengan menggunakan fisik, dan tenaga dalam saja. Dengan menggunakan ilmu getaran ini, maka benda yang keras sekalipun dapat dipatahkan hanya dengan menyentuhnya bukan dengan pukulan yang keras.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar