Blogg ini Berisikian Tentang Perguruan Pencak Silat Betako Merpati Putih. Khususnya untuk Anggota Merpati Putih Kolat SMA N 1 KUTASARI Cabang PURBALLINGGA Jawa Tengah By: @ChildrenAlay "Riia Risti Nadasiah" Cayooooo guyz ..!!!!???
Selasa, 04 Juni 2013
MERPATI PUTIH SMA N1KUTASARI
Tingkatan MP
Tingkatan dan Latihan
Posted on 27 April 2007 by mpkalsel
Ada dua belas tingkatan di dalam PPS Betako Merpati Putih ini.
Tingkatan-tingkatan dalam PPS Betako Merpati Putih dimulai dengan:* Tingkat Dasar I, tingkatan pertama masih berstatus calon anggota, walaupun telah berseragam baju atau kaos berwarna putih, celana hitam, kerah baju merah dengan label nama diri di dada namun sabuk masih putih polos.
* Tingkat Dasar II, tingkatan kedua dan seterusnya telah memakai seragam anggota tanpa nama diri dengan lambang IPSI dan lambang Merpati Putih di dada serta bersabuk merah polos.
* Tingkat Balik I, sabuk merah (tanpa strip) dengan lambang Merpati Putih di salah satu ujungnya.
* Tingkat Balik II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip merah di salah satu ujungnya.
* Tingkat Kombinasi I, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip jingga di salah satu ujungnya.
* Tingkat Kombinasi II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip kuning di salah satu ujungnya.
* Tingkat Khusus I (Khusus Tangan), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip hijau di salah satu ujungnya.
* Tingkat Khusus II (Khusus Badan), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip biru di salah satu ujungnya.
* Tingkat Khusus III (Khusus Kaki), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip nila di salah satu ujungnya.
* Tingkat Penyegaran, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip ungu di salah satu ujungnya.
* Tingkat Inti I, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip putih di salah satu ujungnya.
* Tingkat Inti II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip putih dua buah di salah satu ujungnya.
Para anggota berlatih paling tidak dua kali dalam seminggu di suatu Kelompok Latihan atau biasa disebut Kolat. Setiap kali latihan memakan waktu sekitar kurang-lebih dua jam. Pada tiap tahun, yaitu tepatnya setiap Tahun Baru 1 Suro atau 1 Muharam, seluruh anggota dari Sabang sampai Merauke diperbolehkan mengikuti dan berkumpul bersama-sama anggota lainnya di Yogyakarta, tepatnya di pantai Parang Kusumo untuk latihan bersama dari semua Tingkatan. Juga diadakan Napak Tilas di daerah Bukit Manoreh. Acara ini sudah merupakan tradisi di dalam perguruan pencak silat ini yang berguna untuk mengetahui dan dapat bertukar pikiran antar anggota satu dengan anggota lainnya.
IPSI Gelar Kejuaraan Dunia Silat di Jakarta
IPSI Gelar Kejuaraan Dunia Silat di Jakarta
Wakil Ketua Umum PB. IPSI Bambang Rus Effendi di Jakarta Selasa
(24/8/2010) mengatakan kejuaraan dunia tersebut akhirnya diselenggarakan
di Jakarta, karena kota Samarinda Kalimantan Timur yang semula siap
menggelar kejuaraan ini, belakangan menarik diri.
“Hari Senin (23/8/2010) kami telah melakukan rapat dengan Presiden
Persilat Edy M. Nalapraya dan diputuskan Jakarta menjadi tuan rumah.
Semula diagendakan kejuaraan bergengsi ini berlangsung pada awalnya
tahun 2009 lalu,” ujar Bambang.
Dijelaskannya beberapa waktu lalu, Samarinda melalui walikotanya siap
menggelar event tersebut. Namun kalah dalam pilkada membuyarkan
keinginannya untuk menjadi penyelenggara. Selain itu pada waktu yang
bersamaan di Samarinda juga tengah digelar porprov Kalimantan Timur,
sehingga tidak meungkin menggelar kejuaraan ini.
Sementara itu Presiden Persilat Edy M. Nalarapraya mengatakan dirinya
menyambut baik event tersebut digelar di Indonesia. “Ini kesempatan baik
bagi kita. Saya harap kejuaraan dunia nanti dapat menjadi pencitraan
Indonesia di mata dunia.” kata Edy.
Pada kesempatan terpisah Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB IPSI
Tafsil Rimsal menjelaskan menghadapi event dunia itu, PB IPSI telah
menyiapkan 27 pesilat terbaiknya. Saat ini para pesilat tersebut tengah
menjalani Program Indonesia Emas (Prima). Kejuaraan Dunia ini sekaligus
akan dijadikann ajang uji coba para pesilat sebelum mereka tampil di SEA
Games XXVI 2011.
“Kami mengharapkan para pesilat yang diterjunkan pada Kejuraan Dunia
nanti, mampu meraih sukses ganda. Yaitu turut mendng PB IPSI sebagai
tuan rumah Kejuraan Dunia ini,. Juga sukses meraih prestasi terbaik bagi
Indonesia,” kata Tafsil.
Sejarah IPSI dan MP
Sejarah
MP dan IPSI
SEJARAH
BERDIRINYA IPSI (IKATAN PENCAK SILAT SELURUH INDONESIA)
Saya coba untuk menyampaikan sejarah singkat IPSI, yang awal
keberadaannya tidak lepas dari perjuangan bangsa kita.
- Beberapa bulan setelah proklamasi kemerdekaan, akibat agresi belanda, resminya sejak 4 Januari 1946 sampai 27 Desember 1949, Pemerintah RI mengungsi ke Yogyakarta dan Bukittinggi. Sementara Jakarta dan Bandung/Jabar diduduki Belanda. (diduga menjadi faktor kesulitan, mengapa tidak banyak tokoh silat Jabar yg ikut deklarasi pendirian IPSI dan Kongres I IPSI). Pasukan Siliwangi menjadi kekuatan utama Pemerintah RI di Yogyakarta.
- Para tokoh pencak silat (pencak, istilah umum dipakai di Jateng-Jatim, silat/silek, istilah yg biasa dipakai di Sumbar, digabung menjadi kata majemuk 'pencak silat'), memprakarsai terbentuknya Panitia Persiapan Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPPPSI).
Pada
tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, para tokoh pencak silat melalui PPPPSI,
mendeklarasikan berdirinya IPSI, dan menunjuk Mr. Wongsonegoro sebagai Ketua
Umum. Konggres I IPSI yang tidak lama diselenggarakan setelah deklarasi,
mengukuhkan Mr.Wongsonegoro sebagai Ketua Umum PB IPSI, yang bekedudukan di
ibukota RI saat itu, Yogyakarta.
- Menyesuaikan kembalinya pusat Pemerintahan RI ke Jakarta pada 1950, PB IPSI ikut pindah dari Yogyakarta ke Jakarta (sebagian personil).
- Selain mempersatukan kekuatan pejuang persilatan, IPSI juga memandang perjuangan melalui olahraga dan pendidikan pencak silat, mempunyai peran besar dalam mempersatukan dan meningkatkan harkat dan harga diri bangsa.
- Dipicu pemberontakan DI/TII SM Kartosoewiryo, maka Panglima Territorium III, Kolonel RA Kosasih (terakhir Let Jend TNI), dibantu kolonel Hidayat dan kolonel Harun membentuk PPSI (Persatuan Pencak Silat Indonesia).
Membangun
kekuatan teritorial masyarakat melalui pembinaan dengan titik berat pada seni pertunjukan
tradisional Ibing Penca dan beladiri pencak silat, guna melawan DI/TII yang
beroperasi di Jawa Tengah bagian barat, Jawa Barat, Jakarta, sampai Lampung.
Belakangan,
terjadi dualisme pembinaan pencak silat di Jabar dan Jakarta. Masing masing,
IPSI, PPSI dan BAPENSI, bersaing masuk acara PON.
- Dari catatan sejarah perjuangan olahraga/induk olahraga:
a.
1950, ada KOI (pimpinan Sultan HB
IX) dan PORI (pimpinan Widodo Sosrodiningrat).
b.
1951, PORI melebur ke KOI.
c.
1960, menjadi KOGOR (Komando/komite Gerakan Olah Raga).
d.
1962, dibentuk Departemen Olah Raga/DEPORA,
dengan Menteri Maladi.
e.
1964, menjelang Asian Games IV, menjadi DORI
(Dewan Olah Raga Indonesia) dipimpin ex officio oleh Presiden Soekarno dan
Menteri Olah Raga, Maladi.
f.
25 Desember 1965, IPSI ikut mendirikan
Sekretariat Bersama Top Organisasi Cabang Olah Raga. Yang kemudian
mengusulkan mengganti DORI menjadi KONI.
g.
31 Desember 1966, IPSI ikut menjadi
pendiri KONI, organisasi independen non politik, dengan Ketum Sri Sultan HB IX.
- Pada era 1960 an, PB IPSI membentuk laboratorium pencak silat, untuk menyusun aturan baku yang memenuhi kriteria pertandingan olahraga. Para laboran adalah bp. Arnowo Adjie dari Kelatnas Perisai Diri, Januarno dan Imam Suyitno dari PSHT, bp. Hadimulyo, Dr. Rachmadi dan Dr. Djoko Waspodo dari KPS Nusantara. Hasil laboratorium ini mulai di ujicoba pada th 1969. Dipertandingkan pertamakali pada PON VIII th 1973 di Jakarta.
- Menjelang Konggres IV IPSI 1973, dicari calon Ketua Umum PB IPSI untuk menggantikan Mr. Wongsonegoro yang sudah sepuh.
Didapatlah
seorang kandidat, yaitu Gubernur DKI Jakarta, Brigjen TNI Tjokropranolo
(terakhir berpangkat Let Jend). Diselenggarakan seminar2/diskusi dengan
berbagai pihak di Tugu, Bogor, untuk langkah2 pembinaan kedepan. Antara lain
dirumuskan aspek2 dalam pencak silat, yaitu Seni, Beladiri, Olahraga dan
Kebatinan/Spiritual, sebagai jalur pembinaan lengkap.
Bp Tjokropranolo/bang Nolly, yang memiliki garis keturunan dari pendekar pencak Jawa, Gagak Handoko, dibantu sepenuhnya oleh tokoh2 perguruan:
Bp Tjokropranolo/bang Nolly, yang memiliki garis keturunan dari pendekar pencak Jawa, Gagak Handoko, dibantu sepenuhnya oleh tokoh2 perguruan:
a.
Tapak Suci : bp Haryadi Mawardi, bp
Tanamas.
b.
KPS Nusantara : bp Hadimulyo, Sumarnohadi,
Dr.Rachmadi, Dr. Djoko Waspodo.
c.
Kelatnas Perisai Diri : bp Arnowo Adjie HK.
d.
Pashadja Mataram: bp KRT Soetardjonegoro.
e.
PerPI Harimurti: bp. Sukowinadi.
f.
Perisai Putih: bp Maramis, bp Runtu, Sutedjo
dan Himantoro.
g.
Putra Betawi: bp. H.Saali.
h.
Persaudaraan Setia Hati/PSH: Mariyun
Sudirohadiprodjo, Mashadi, Harsoyo, HM Zain.
i.
Persaudaraan Setia Hati Terate/PSHT:
bp Januarno, Imam Suyitno, Laksma Pamuji.
Menyusun rancangan, langkah strategis untuk mengembangkan pencak silat kedepan.
Menyusun rancangan, langkah strategis untuk mengembangkan pencak silat kedepan.
- Kebetulan bang Nolly dan para pendiri PPSI adalah satu korps, Corps Polisi Militer/CPM. Pembicaraan untuk mempersatukan menjadi lebih lancar. Dimulai dengan Sekretariat Bersama IPSI-PPSI di Stadion Utama Senayan, dilanjutkan dengan pernyataan yang disampaikan Ketua Harian PPSI, bp. H.SUHARI SAPARI di Konggres IV IPSI 1973, bahwa PPSI bergabung di IPSI, seluruh anggota PPSI otomatis menjadi anggota IPSI. Konggres juga menetapkan Tjokropranolo sebagai Ketua Umum PB IPSI menggantikan Mr Wongsonegoro.
- Oleh Tjokropranolo/ PB IPSI, maka PPSI dan 9 perguruan tersebut, atas peran jasanya dalam "era baru" IPSI, ditetapkan sebagai perguruan tingkat pusat, dengan hak istimewa, dibebaskan dari syarat umum untuk menjadi anggota tingkat pusat. Dimasa bp Eddie M Nalapraya, kemudian disebut sebagai perguruan historis IPSI.
- Atas saran presiden, untuk mengenalkan pendidikan pencaksilat di sekolah2, agar dimulai dengan olahraga rekreasi/kesehatan massal, dengan menyusun SPI (senam pagi Indonesia), dengan memasukkan unsur2 gerakan pencak silat.
Adapun
kurikulum pelajaran pencak silat di sekolah, dengan penyusun bp Mariyun cs,
kurang diterima perguruan2 didaerah. Dilain pihak perguruan2 juga belum
berhasil menyusun silabus kurikulum sendiri. Sehingga program kurikulum pencak
silat di sekolah menjadi kandas. Kedepan hanya bisa dilaksanakan dengan
berbasis perguruan.
- Bang Nolly mulai merintis diplomasi untuk mendirikan PERSILAT. Mendorong terbentuknya Pengda dan Pengcab IPSI diseluruh Indonesia.
- Berganti kemasa bp Eddie M Nalapraya. Aspek2 lengkap mulai dikembangkan. Ada workshop2 untuk pengembangan pencak silat seni dll. Didukung pendanaan yang powerfull dari Bambang Tri, Prabowo Subianto, Rossano Barack dan terakhir Rachmat Gobel.
- Pada Konggres/MUNAS XII IPSI 2007, ditetapkan lima perguruan yang memenuhi syarat menjadi anggota tingkat pusat kategori biasa, yaitu, Persinas ASAD, Kalimasada, PSTD Indonesia, Satria Muda Indonesi dan Betako Merpati Putih.
Demikian. Dalam tiap tahap tentu ada kisah
panjang lebar. Titik berat konsep pembinaan ala 1973 tentu harus ada
penyesuaian dengan tuntutan jaman. Khususnya bagaimana membina pencak silat
tradisional yang mengakar pada budaya nusantara. Perlu pembaruan pemikiran dan
strategi.
Merpati putih (MP) merupakan warisan budaya peninggalan nenek moyang Indonesia yang pada awalnya merupakan ilmu
keluarga Keraton yang diwariskan secara turun menurun,
yang pada akhirnya atas wasiat
Sang Guru ilmu Merpati Putih diperkenankan dan
disebarluaskan dengan maksud untuk ditumbuhkembangkan agar berguna bagi negara.
Awalnya aliran ini dimiliki
oleh Sampeyan Dalem Inkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pangeran Prabu
Mangkurat Ingkang Jumeneng Ing Kartosuro kemudian ke BPH Adiwidjojo (Grat
I). Lalu setelah Grat ke tiga, R. Ay. Djojoredjoso ilmu yang diturunkan dipecah
menurut spesialisasinya sendiri-sendiri, seni beladiri ini mempunyai dua saudara lainnya. yaitu
bergelar Gagak
Samudro dan Gagak Seto.
Gagak Samudro diwariskan ilmu pengobatan, sedangkan Gagak Seto
ilmu sastra. Dan untuk seni beladiri diturunkan kepada
Gagak
Handoko (Grat IV). Dari Gagak Handoko inilah akhirnya turun temurun
ke Mas Saring lalu Mas Poeng dan Mas Budi menjadi PPS Betako Merpati Putih.
Hingga kini, kedua saudara seperguruan lainnya tersebut tidak pernah diketahui
keberadaan ilmunya dan masih tetap dicari hingga saat ini ditiap daerah di
tanah air guna menyatukannya kembali.
Pada awalnya ilmu beladiri
Pencak Silat ini hanya khusus diajarkan kepada Komando Pasukan Khusus ditiap
kesatuan ABRI dan Polisi serta Pasukan Pengawalan Kepresidenan (Paspampres).
Didirikan pada tanggal 2
April 1963 di Yogyakarta, mempunyai kurang lebih 35 cabang
dengan kolat (kelompok latihan) sebanyak 415 buah (menurut data tahun 1993)
yang tersebar di seluruh Nusantara dan saat ini
mempunyai anggota sebanyak kurang lebih dua setengah juta orang lulusan serta
yang masih aktif sekitar 100 ribu orang dan tersebar di seluruh Indonesia.
Sang Guru Merpati Putih adalah
Bapak Saring
Hadi Poernomo, sedangkan pendiri Perguruan dan Guru Besar sekaligus
pewaris ilmu adalah Purwoto
Hadi Purnomo (Mas Poeng) dan Budi Santoso Hadi Purnomo (Mas Budi) sebagai Guru
Besar terakhir yaitu generasi ke sebelas (Grat XI).
PPS Betako Merpati Putih berasal dari seni
beladiri keraton. Termasuk diantaranya adalah Pangeran Diponegoro.
Berikut Silsilah Turunan
aliran PPS Betako Merpati Putih:
- BPH ADIWIDJOJO: Grat-I
- PH SINGOSARI: Grat-II
- R Ay DJOJOREDJOSO: Grat-III
- GAGAK HANDOKO: Grat-IV
- RM REKSO WIDJOJO: Grat-V
- R BONGSO DJOJO: Grat-VI
- DJO PREMONO: Grat-VII
- RM WONGSO DJOJO: Grat-VIII
- KROMO MENGGOLO: Grat-IX
- SARING HADI POERNOMO: Grat-X
- POERWOTO HADI POERNOMO dan BUDI SANTOSO HADI POERNOMO: Grat-XI
Pewaris muda: NEHEMIA BUDI
SETIAWAN (putra Mas Budi) dan AMOS PRIONO TRI NUGROHO (putra Mas Poeng)
Amanat Sang Guru, seorang
Anggota Merpati putih haruslah mengemban amanat Sang Guru yaitu :
- Memiliki rasa jujur dan welas asih
- Percaya pada diri sendiri
- Keserasian dan keselarasan dalam penampilan sehari-hari
- Menghayati dan mengamalkan sikap itu agar menimbulkan Ketaqwaan kepada Tuhan.
Pada tahun 1995,
seorang anggota PPS Betako Merpati Putih cabang Jakarta Selatan, Mas Eddie Pasar mendapat piagam
penghargaan Rekor dari Musium Rekor Indonesia (MURI)
karena mendemonstasikan menyetir mobil terjauh dari Bogor
ke Jakarta dengan mata tertutup.
Hingga tahun 1998
PPS Betako Merpati Putih masih hanya untuk Warga Negara Indonesia
saja. Namun karena minat dari luar negeri sangat banyak dan antusias, MP mulai
membuka diri untuk menerima anggota dari luar negeri. Adalah Nate Zeleznick dan
Mike Zeleznick sebagai orang berkulit putih pertama yang diajarkan pencak silat ini pada tahun 1999
dan menjadi Guru Merpati Putih Pertama di Amerika. Pada awal bulan Oktober 2000
Mas Pung dan Mas Budi meresmikan American School of Merpati Putih yang
pertama berlokasi di Ogden City Mall, Utah. MP adalah satu-satunya Pencak Silat
yang diselidiki secara ilmiah mengenai masalah adanya tenaga dalam.
Ketua Umum Merpati Putih
periode sekarang adalah Dr. Ing. Fauzi Bowo (gubernur DKI Jakarta) yang
merupakan pesilat Merpati Putih tingkat Khusus 2.
Merpati Putih Cabang Purbalingga
Perguruan Pencak Silat MERPATI PUTIH Cabang Purbalingga, mulai dikenal dikalangan Purbalingga dan sekitarnya sejak tahun 1987. Adalah seorang Tentara dari kesatuan elit di negeri ini, KOPASSUS, yang bernama R Senar Soenarto, sebagai pendiri Merpati Putih Cabang Purbalingga. Kepiawaian beliau serta pengalaman yang telah bertahun - tahun menangani atlit pencak silat, baik asal Jawa tengah sendiri maupun atlit nasional, membawa berkah tersendiri bagi perkembangan pencak silat, khususnya Merpati Putih cabang Purbalingga.
Setelah berusia 17 tahun keberadaannya di Purbalingga, Tuhan memanggil beliau, sesaat setelah malam sebelumnya beliau mengajak para anggota Merpati Putih untuk berlatih di sekitar wilayah Cilacap.
26 Mei 2004, hari kelabu bagi Merpati Putih Cabang Purbalingga khususnya, dan Merpati Putih pada umumnya. Bagai anak ayam kehilangan induknya, setapak demi setapak langkah anggota yang di tinggalkan mulai menemukan jatidiri. Yang paling bikin bangga kami sebagai anggota adalah, beliau meninggalkan kami saat kami sedang penuh dengan prestasi membanggakan buat Merpati Putih sekaligus beliau sebagai pendiri dan sesepuh kami.
Tuhan, terima beliau disisiMu, berikan kami mampu memikul tanggung jawab kami untuk melanjutkan tugas dan cita - cita beliau.
Bravo merpati putih .
Langganan:
Postingan (Atom)